Yuk Kenali 8 Jenis Daging Steak dan Perbedaannya
Daging steak yang disajikan oleh resto-resto steak memiliki nama-nama yang menyiratkan jenis daging yang digunakan serta kekhasannya masing-masing. Jenis daging steak disini maksudnya adalah bagian otot sapi dari mana daging steak tersebut berasal. Jenis daging akan menentukan rasa, teknik memasak dan yang terutama harga dari menu daging steak yang ingin kita pesan. Oleh karena itu penting sekali mengetahui jenis daging steak dan perbedaannya.
Jenis Daging Steak dan Perbedaannya
Rasa bisa dipengaruhi oleh banyaknya marbling atau sebaran lemak pada daging sapi, keempukan dan serat daging. Keempukkan sepotong daging steak ditentukan dengan potongan daging yang digunakan, yaitu dari bagian otot sapi mana ia berasal. Jika berasal dari bagian otot sapi yang jarang digerakkan maka daging steak akan terasa lebih empuk dari jenis daging steak lainnya. Jika mau daging steak empuk, maka pilihlah potongan daging yang letaknya jauh dari leher, kaki dan paha. Begitu pula sebaliknya. Dan yang tak kalah penting adalah masalah harga karena menu steak merupakan salah satu jenis makanan yang harga satu porsinya cukup mahal. Oleh sebab itu, untuk menambah wawasan steak-lovers, berikut 8 jenis daging steak dan perbedaannya masing-masing:
-
Daging Steak Tenderloin
Tenderloin dikenal sebagai Eye Fillet di Australia dan New Zealand, serta Bahasa Perancis menyebutnya Fillet Mignon. Jenis daging steak dan perbedaannya yang khas sering kita sebutnya daging has atau lulur. Jenis ini gampang dikenali karena daging tidak memiliki serat atau otot. Tenderloin adalah daging sapi bagian pinggang (loin) yang paling lembut (tender). Potongan dagingnya paling kecil dibanding lainnya sehingga harganya cenderung lebih mahal. Teksturnya lembut, tetapi tidak terlalu kaya rasa karena kandungan lemak yang sangat rendah. Menu steak tenderloin cocok untuk steak lovers yang sedang diet namun ingin menikmati daging steak. Bagian ini sering menjadi pilihan untuk digunakan sebagai bahan baku steak, sate, rendang atau semur. Teknik memasak yang paling cocok adalah dry heat seperti barbeque.
-
Sirloin: Jenis Daging Steak Porsi Besar Harga Terjangkau
Sirloin adalah jenis daging steak dan perbedaannya teletak pada bagian belakang sapi yang bekerja lebih berat daripada bagian lain yang umum dipakai untuk steak. Oleh sebab itu daging steak sirloin lebih keras atau lebih alot setelah dimasak dengan serat yang lebih kasar jika dibandingkan jenis daging steak dari bagian lain. Untuk urusan harga, harga sirloin umumnya lebih murah dibandingkan daging steak lainnya. Namun demikian, sirloin memiliki kelebihan dalam ukuran, yaitu bisa dipotong lebih besar daripada bagian sapi lain yang lebih lembut. Cita rasa daging steak jenis sirloin pun lebih juicy dibandingkan tenderloin karena adanya sedikit bagian lemak di pinggiran daging. Lemak ini membuat rasa steak sirloin menjadi lebih gurih meskipun tekstur daging sedikit kenyal daripada tenderloin.
Baca juga: Daging Steak Wagyu Termahal di Dunia
3. Top Loin/Striploin/New York Cut/Kansas City Steak/Shell Steak
Top loin/striploin punya banyak nama seperti New York Cuts, Kansas City Strip, Shell Steak dan Delmonico. Striploin adalah daging sapi yang membungkus bagian tenderloin. Jenis ini adalah salah satu daging primadona karena dagingnya yang lembut dan rasa juicy dari lemak yang cukup terasa. Bermula di Tahun 1873, sebuah restoran bernama Delmonico di Manhattan menjual jenis daging steak ini dan diberi nama Delmonico Steak. Delmonico Steak kemudian merambah New York hingga akhirnya terkenal menjadi New York Cuts.
Daging jenis striploin lebih lembut daripada sirloin, tetapi lebih keras daripada tenderloin. Meskipun rasanya tidak se-juicy daging steak rib-eye, namun rasa juicy tersebut tersebar sempurna di setiap bagian daging striploin. Spesifikasi daging berbentuk memanjang dari bagian depan hingga sampai di perbatasan pinggul sapi dan membentuk sedikit lempengan daging (strip) sehingga dinamakan striploin. Cara memasak jenis daging ini umumnya dengan cara grilling, broiling dan pan-frying. Setelah memasak, diamkan daging steak selama lima menit dalam keadaan dibungkus agar rasa juicy tersebar sempurna ke seluruh bagian daging.
4. T- Bone: Daging Steak Nan Cantik dan Juicy
T- Bone sesuai dengan namanya adalah daging sapi yang memiliki tulang berbentuk T yang dikelilingi oleh daging pada kedua sisinya. Jadi T-Bone steak adalah gabungan antara tenderloin pada satu sisi dan striploin/short loin yang disatukan oleh tulang yang berbentuk T. Teknik memasak yang paling cocok untuk jenis steak ini adalah grilling dan broiling.
5. Porterhouse: Daging Steak Jumbo
Porterhouse hampir sama dengan T-Bone. Perbedaannya, porterhouse memiliki kandungan daging tenderloin lebih banyak daripada striploin/short loin. Kasarnya, Porterhouse = T-Bone yang di flip horizontal. Porterhouse merupakan salah satu jenis daging steak termahal dan terbaik yang tersedia. Teknik memasak yang paling sesuai untuk jenis daging ini adalah teknik memasak cepat (fast cooking technique) seperti frying, grilling atau broiling. Untuk tahu lebih banyak tentang sejarah Porterhouse, yuk klik link ini http://Porterhouse
6. Ribs/Tulang Rusuk
Ribs/tulang rusuk adalah daging sapi yang berasal dari bagian sekitar tulang rusuk. Di Indonesia, kita menyebutnya iga sapi. Jenis daging steak dan perbedaan yang khas pada iga sapi ini adalah teksturnya yang kenyal dan nikmat. Jenis ini banyak digunakan untuk jenis makanan steak dan sup konro khas Makassar. Prime rib ini asalnya dari potongan rib/tulang rusuk yang disajikan bersama tulang. Yang spesial adalah penyajiannya biasanya disiram dengan “au jus” semacam sari yang keluar dari daging selama proses pemanggangan. Kandungan lemaknya yang tinggi membuat rasanya gurih, juicy, empuk dan banyak marbling menyelimuti potongan daging ini.
7. Tomahawk Steak/Tomahawk Chop/Bone-in Rib Eye, Cote du Boeuf
Daging Steak Rib jika tidak disajikan bersama tulang rusuk, maka namanya menjadi rib eye steak. Di Australia, mereka menyebutnya ” Scotch Fillet”. Jenis daging steak dan perbedaan yang paling mononjol ada pada Rib eye-nya yang memiliki tekstur daging yang lembut dan juicy karena kandungan lemak yang sangat tinggi. Lemak tersebut meleleh saat dipanggang sehingga jenis daging steak ini cocok dimasak dengan metode dry heat (grilling, barbeque). Biasanya potongan steak rib eye sangat besar, kalau dijual beratnya bisa sampai 500 gram, sangat cocok untuk dimakan dengan pasangan atau bertiga teman. Bentuknya yang cantik dan rasanya yang sangat juicy menjadikannya salah satu yang populer di kalangan steak lovers.
8. Flat Iron/Book Steak/Butler Steak/Liffer Steak/Petite Steak
Jenis daging steak dan perbedaannya yang berikutnya adalah Flat Iron. Jenis ini bisa dibilang pendatang baru di ranah menu steak. Daging steak ini diambil dari bagian bahu sapi merupakan kombinasi fantastis dari cita rasa daging sapi yang juicy karena marblingnya yang lumayan banyak dan tekstur daging yang lembut. Keempukan daging jenis ini di bawah tenderloin, tetapi harganya bisa setengah harga tenderloin. Flat iron bisa digunakan untuk beragam macam menu dengan teknik memasak yang simple seperti grilling.
Semoga artikel ini bermanfaat ya…kini steak lovers lebih tahu pilihan steak cut mana yang paling cocok dengan seleramu, mau yang empuk atau yang berlemak, yang masih ada tulang atau yang porsi besar.